Salam Sejahtera, Demi menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi dan berusaha mengimbangi kemajuan zaman dan teknologi, SMP Katolik Santo Elias kembali meluncurkan Blog resmi (Official Site). Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi global yang
semakin maju ini mengharuskan kita untuk selalu berusaha mengejar dan mengimbanginya agar tidak ketinggalan. Teknologi informasi yang merambah segala bidang tanpa terkecuali dunia pendidikan ini semakin memudahkan akses informasi oleh siapapun dan dimanapun dia berada. Semoga dengan adanya website ini, SMP Katolik Santo Elias tetap bisa menjaga eksistensi dan konsistensinya untuk memberikan yang terbaik bagi segala lapisan masyarakat. Apabila ada pertanyaan, ide, saran & kritik yang sekiranya bisa membantu membangun SMP Katolik Santo Elias ke arah yang lebih baik, silahkan menghubungi kami melalui (0338) 671039 atau Email : smpkstelias@gmail.com ...

Jumat, 19 Maret 2010

Turki Usmani (Ottoman Empire)


Bangsa Turki Ottoman pada awalnya adalah suku nomaden yang selama berabad-abad selalu mencari lahan perburuan baru di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Turki. Sultan-sultan kerajaan Islam memanfaatkan mereka sebagai tentara bayaran (mercenaries) untuk menahan serangan bangsa Mongol, tetapi dalam kekacauan akibat invasi Mongol mereka mulai mengklaim wilayah untuk mereka sendiri. Dari para pemimpin bangsa Turki pada masa awal ini yang paling dikenal adalah Osman Bey. Para pengukit Osman menyebut diri mereka Ottoman dan menganggap diri mereka sebagai prajurid pembela iman yang ditakdirkan menyebarluaskan Islam ke seluruh dunia. Karena wilayah ke arah Timur dan Selatan sudah dikuasai oleh saudara-saudara mereka yang muslim, maka ekspansi mereka adalah ke Barat dan Utara, wilayah kaum Kristen yang waktu itu dikuasai oleh Kekaisaran Byzantium yang sedang merosot. Pada tahun 1326 mereka menguasai kota Bursa yang sebelumnya dikuasai Byzantium dan sejak itu dimulailah perluasan wilayah Turki Ottoman.
Suleiman baru berusia 24 tahun sewaktu menjadi sultan dan pada awalnya tidak banyak dipatuhi oleh bawahannya. Suleiman membuktikan kehebatannya di medan pertempuran dengan merebut Beograd yang merupakan batu pijakan untuk melanjutkan ekspansi ke Barat.
Dibawah Suleiman,Turki Ottoman mencapai zaman keemasan. Ibrahim Pasha teman dekat Suleiman sejak kecil melanjutkan perluasan wilayah Turki Ottoman sehingga Ibrahim menjadi orang kedua yang paling berkuasa setelah Suleiman. Namun pusat kekuasaan yang sebenarnya terletak di Harem, tempat istri-istri, selir-selir, dan anak-anak sultan. Dari istri pertamanya Suleiman mendapatkan putra yang juga ahli warisnya, Mustafa, namun pada usia pertengahan 30-an Suleiman jatuh cinta pada gadis budak kelahiran Russia, Khourrem yang di Barat dikenal sebagai Roxalana. Dari Roxalana Suleiman mendapatkan seorang putra dan Roxalana sendiri menjadi orang yang paling dipercaya oleh Suleiman.
Saingan utama Turki Ottoman selama berabad-abad adalah kerajaan Safawi dari Persia di Timur. Kerajaan Safawi yang menganut Islam Syiah merupakan pesaing iman maupun budaya terhadap Ottoman yang menganut Islam Sunni.
Karena keterbatasan perluasan ke Timur, Suleiman melajutkan perluasan ke Barat, kali ini berusaha merebut Wina dari Kekaisaran Hapsburg. Cuaca buruk membuat Suleiman tidak mampu membawa meriam mereka sampai ke Wina dan serangan ini mengalami kegagalan. Kegagalan ini adalah pertama bagi Suleiman dan merupakan titik balik terhadap perluasan Ottoman ke Barat. Sementara ini intrik-intrik di Harem semakin meningkat dan kini Khourrem menjadi pusat kekuasaan dan mempromosikan putranya sebagai calon ahli waris. Ancaman paling nyata adalah dari teman masa kecil Suleiman, Ibrahim Pasha, yang akhirnya tewas dibunuh.
Beberapa tahun setelah kematian Ibrahim Pasha, Khourrem membongkar persekongkolan untuk menggulingkan Suleiman yang dilakukan oleh putranya sendiri, Mustafa, dengan dibantu oleh orang-orang Safawid. Suleiman tanpa ragu-ragu menghukum mati Mustafa dan harapan terbaik untuk masa depan hilang sudah. Setelah kematian Khourrem setahun kemudian. Suleiman semakin kesepian. Dalam kesepiannya Suleiman kembali berperang dan memimpin sendiri pasukannya. Pada tahun 1561 Suleiman wafat pada usia 67 tahun di tengah-tengah para jendralnya. Semenjak itu tidak ada lagi sultan Ottoman yang melebihi Suleiman dan Ottoman berangsur-angsur mengalami kemerosotan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Followers

SMPK SANTO ELIAS Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template